PENGENALAN
ILMU KIMIA
Kimia
merupakan bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam yang mempelajari struktur materi,
komposisi materi, sifat dan perubahan materi, serta energy yang menyertai
perubahan materi.
Cabang-cabang
ilmu kimia:
a. Kimia
Fisika
Kajian tentang perubahan struktur materi
dan sifat materi melalui mekanisme reaksi kimia (perubahan kimia) serta energi
yang menyer tai perubahan tersebut.
Termodinamika kimia mempelajari materi
dan energi yang menyertainya yang pada intinya mempelajari hukum-hukum dasar
termodinamika. Kinetika merupakan bidang yan mempelajari aspek proses perubahan
suatu materi dalam sebuah reaksi atau interaksi lain. Di dalam kinetika juga
dipelajari beberapa teknik penentuan mekanisme dalam suatu reaksi.
Dalam perkembangannya ilmu- ilmu yang
dikaji dalam kimia fisika menjadi sangat luas, diantaranya kimia permukaan,
kimia koloid, kimia katalis, kinetika kimia, elektrokimia, energitika, kimia
kuantum.
Reaksi kimia permukaan sebagai salah satu
yang dikaji dalam kimia fisika sangat berperan dalam berbagai industri misalnya
industri pembuatan plastik, industri pupuk. Demikian pula prinsip- prinsip
elektrokimia banyak digunakan di pertambangan, maupun di industri pariwisata.
Di pertambangan umumnya untuk mengetahui atau mengukur laju korosi pada pipa.
Sedangkan di laboratorium prinsip elektrokimia lebih banyak digunakan untuk
membuat bahan inhibitor korosi. Sedangkan dalam industri pariwisata, kimia
fisika berperan dalam konservasi artefak- artefak kuno yang berasal dari logam.
b.
Biokimia
Kajian tentang zat-zat kimia dan
reaksi-reaksi kimia yang terdapat dalam proses-proses biologi, seperti
metabolisme pada makhluk hidup.
Peranan ilmu biokimia bagi kehidupan
manusia sangat luar biasa bahkan hampir mencangkup berbagai aspek kehidupan.
Contohnya dalam bidang pangan, sekarang sudah banyak produk pangan yang
menggunakan enzim untuk mengkatalis proses pembuatan produk tersebut. Contoh
lain, berkembangnya metode rekayasa genetika dan kultur jaringan yang dilakukan
untuk meningkatkan hasil pertanian dan perkebunan dan masih banyak lagi yang
lainnya mengenai ilmu biokimia. Pengembangan aplikasi ilmu biokima di Indonesia
dapat dipastikan semakin lama akan menambah kemajuan teknologi di Indonesia dan
dapat memanfaatkan sumber daya alam melalui ilmu biokimia.
c.
Kimia Organik
Kajian tentang struktur, reaksi,
mekanisme ikatan antaratom, proses pembuatan dan penggunaan senyawa-senyawa
organic, misal senyawa hidrokarbon pada minyak bumi.
Bidang ini pada dasarnya tidak hanya
terbatas pada senyawa-senyawa yang dihasilkan oleh makhluk hidup melalui proses
metabolisme berupa metabolit primer maupun sekunder, tetapi juga pada senyawa
yang sintesis oleh manusia seperti polimer plastik. Senyawa organik membentuk
dasar dari semua kehidupan di bumi dan merupakan mayoritas bahan kimia yang
diketahui. Pola ikatan yang dibentuk oleh karbon berupa ikatang tunggal,
rangkap dua, rangkap tiga dan ditambah struktur dengan elektron terdelokalisasi
membuat susunan senyawa organik secara struktural sangat beragam. Cakupan
aplikasi dari senyawa organik ini sangat luas, mulai dari obat-obatan, makanan,
bahan bakar,cat, kosmetik dan lainnya.
d.
Kimia Anorganik
Kajian yang mempelajari senyawa-senyawa
seperti garam, mineral, dan logam serta pemanfaatan senyawa-senyawa kimia.
Lemon (jeruk) banyak digunakan dalam
kehidupan sehari-hari terutama sebagai penambah rasa masam dan penghilang rasa
amis pada suatu makanan. Masakan ikan woku (ikan kuah ala Gorontalo) akan
terasa hambar dan amis tanpa kehadiran air lemon di dalamnya. Di kala badan
terasa meriang, kita lebih suka minum jus lemon dibandingkan jus lainnya karena
jus lemon membuat badan terasa segar dan tenggorokan lega. Kandung utama lemon
adalah asam sitrat disamping asam malat dan asam askorbat, vitamin C. Apa ikatan
yang menghubungan antar atom dalam zat kimia dimaksud? Jika melihat vitamin C,
strukturnya terbentuk dari atom C, O, dan H yang berikatan secara teratur,
dengan sudut dan panjang tertentu. Jumlah elektron terdekat di sekitar atom
adalah tertentu (tidak “sembarangan”), memenuhi dua elektron pada H dan delapan
elektron pada O dan C. Setiap ikatan yang menghubungkan antar atom terdiri dari
dua elektron, dan ikatannya disebut ikatan kovalen (elektron digunakan
bersama).
e.
Kimia Lingkungan
Kajian tentang interaksi dan dampak yang
ditimbulkan dari zat kimia dalam lingkungan, seperti pencemaran lingkungan.
Kimia lingkungan digunakan oleh Badan
Lingkungan (di Inggris dan Wales), Badan Perlindungan Lingkungan (di Amerika
Serikat), Asosiasi Analis Publik, dan badan-badan lingkungan lainnya serta
badan-badan riset seluruh dunia untuk mendeteksi dan mengidentifikasi alam dan
sumber polutan (zat cemaran). Hal itu meliputi:
-
Kontaminasi logam berat lahan oleh
industri. Logam berat itu kemudian dapat diangkut oleh badan air dan diserap
oleh organisme-organisme hidup.
-
Zat hara yang terlarut dari lahan
pertanian ke dalam badan air, yang dapat mengakibatkan mekarnya alga dan
eutrofikasi.
-
Zat-zat cemaran aliran permukaan
perkotaan hasil cucian permukaan yang tidak dapat dilalui (jalan raya, arena
parkir, dan atap rumah) selama hujan deras. Zat-zat cemaran khusus termasuk
bensin, oli mobil dan senyawa-senyawa hidrokarbon lainnya, logam-logam, zat-zat
hara dan sedimen (tanah).
-
Senyawa-senyawa organologam.
f. Kimia
Bahan Makanan
Kajian tentang komposisi zat kimia dan
reaski kimia pada bahan makanan. Kimia bahan makanan adalah sebuah cabang ilmu
kimia tentang kajian komposisi dan sifat-sifat atau perubahan kimiawi yang
terjadi pada bahan makanan. Kimia bahan makanan juga mempelajari tentang
bagaimana suatu produk pangan mengalami perubahan akibat berbagai metode
pengolahan makanan dan cara untuk meningkatkan maupun mencegah terjadinya
perubahan tersebut.
g.
Kimia Analitik
Kajian tentang cara menganalisis zat atau
bahan kimia secara menyeluruh (kualitatif dan kuantitatif). Kajian dari kimia analitik tidak hanya melakukan
analisis pada sampel (yang lebih tepat
disebut analisis kimia),meningkatkan metode yang ditetapkan, menggunakan metode
yang ada untuk menganalisis jenis sampel baru, dan mengembangkan metode baru
untuk mengukur fenomena kimia merupakan pembahasan dari kimia analitik.
Cabang kimia analitik dibutuhkan untuk
mengidentifikasi apa yang terkandung dalam sampel. Ini adalah ruang lingkup
analisis kualitatif, contoh lainnya adalah mengidentifikasi produk dari reaksi
kimia, mengidentifikasi apakah urin atlet mengandung obat obatan yang meningkatkan kinerja, atau menentukan
gangguan spasial kontribusi Pb pada permukaan partikel di udara. Biasanya
langkah awal di kimia analitik melibatkan pengembangan tes kimia sederhana
untuk mengidentifikasi adanya ion
anorganik dan gugus fungsi organik. Saat
ini, sebagian besar analisis kualitatif menggunakan metode seperti spektroskopi
inframerah, resonansi magnetik nuklir, dan spektrometri massa.
Penentuan struktur kimia, konstanta
kesetimbangan, ukuran partikel, dan struktur permukaan adalah contoh dari
analisis karakterisasi. Tujuan dari analisis kualitatif, kuantitatif, dan
karakterisasi adalah untuk memecahkan masalah yang terkait dengan sampel.
Selain 3 analisis tersebut,analisis fundamental digunakan untuk meningkatkan
metode eksperimental yang digunakan di sisi lain bidang kimia analitik.
Memperluas dan meningkatkan teori di mana
metode didasarkan, mempelajari keterbatasan metode, dan merancang baru
dan memodifikasi metode lama adalah contoh studi fundamental dalam kimia
analitik.